Penderita Nyeri Saraf Wajib Tahu: Hindari 7 Makanan Nyeri saraf atau dikenal juga sebagai neuropati merupakan gangguan sistem yang bisa menyebabkan rasa nyeri, kesemutan, hingga mati rasa di bagian tubuh tertentu. Banyak faktor yang bisa memperburuk kondisi ini, salah satunya adalah pola makan yang tidak tepat.
Menurut para ahli kesehatan saraf, ada sejumlah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari penderita, karena dapat memicu peradangan atau merusak sistem saraf lebih lanjut. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Gula Tambahan dan Makanan Manis
Kenapa Gula Jadi Musuh Bagi Nyeri Saraf?
Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperburuk kondisi peradangan di dalam tubuh. Ini sangat berbahaya bagi penderita neuropati, khususnya mereka yang mengidap diabetes.
Contoh Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari
- Minuman bersoda dan minuman kemasan manis
- Kue kering, donat, pastry
- Permen dan sereal sarapan tinggi gula
- Teh manis berlebihan
Alih-alih mengonsumsi gula tambahan, gantilah dengan buah rendah glikemik seperti apel dan stroberi untuk camilan yang lebih sehat.
2. Lemak Jenuh dan Trans: Pemicu Peradangan
Dampak Lemak Jahat terhadap Sistem Nyeri Saraf
Lemak jenuh dan trans tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat, tetapi juga memperparah reaksi inflamasi dalam tubuh. Ini akan memperburuk gejala nyeri saraf, membuat tubuh sulit pulih.
Makanan Tinggi Lemak Jenuh yang Harus Dihindari
- Makanan cepat saji (burger, ayam goreng cepat saji)
- Daging olahan seperti sosis dan nugget
- Mentega dan margarin padat
- Krimer dan produk olahan susu tinggi lemak
Gantilah dengan lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
3. Makanan Tinggi Garam Bisa Bikin Saraf Makin Tegang
Apa Hubungannya Garam dan Nyeri Nyeri Saraf?
Sodium dalam garam bisa memicu retensi cairan dan tekanan darah tinggi, yang akan menekan sistem saraf dan memperburuk keluhan nyeri.
Contoh Makanan yang Perlu Dibatasi
- Mie instan dan sup instan
- Makanan kaleng (sarden, kornet)
- Camilan asin seperti keripik atau kacang kemasan
- Keju olahan
Batasi konsumsi garam harian Anda maksimal 2.000 mg natrium per hari sesuai anjuran WHO.
4. Gluten: Pemicu Nyeri Saraf pada Penderita Sensitivitas
Efek Gluten pada Saraf Peripheral
Beberapa orang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau bahkan menderita penyakit celiac. Gluten bisa memicu reaksi autoimun yang berdampak pada jaringan saraf.
Sumber Gluten yang Harus Dihindari
- Tepung terigu, roti tawar, dan pasta biasa
- Kue kering dan biskuit
- Sebagian saus botolan atau fast food
Coba beralih ke produk bebas gluten seperti tepung beras, oats bebas gluten, dan quinoa.
5. Alkohol: Racun Bagi Sistem Nyeri Saraf
Kenapa Alkohol Harus Dihindari Penderita Neuropati?
Alkohol bisa merusak sistem saraf pusat dan perifer secara langsung, terutama bila dikonsumsi berlebihan. Ia juga menghambat penyerapan vitamin B12, yang krusial untuk kesehatan saraf.
Efek Alkohol Jangka Panjang
- Menghambat perbaikan saraf
- Memicu nyeri saraf kronis
- Menurunkan daya tahan tubuh
Sebaiknya hindari total konsumsi alkohol jika kamu mengalami nyeri saraf atau kondisi neuropati lainnya.
6. Kafein: Stimulan yang Bisa Memperburuk Gejala
Kafein Bisa Memicu Reaksi Nyeri Saraf Berlebihan
Meskipun kafein bisa meningkatkan kewaspadaan, pada penderita nyeri saraf justru dapat memperparah rasa tegang dan berdebar. Hal ini karena kafein merangsang sistem saraf simpatik.
Batasi Konsumsi dari Sumber Ini
- Kopi instan dan espresso
- Teh hitam pekat
- Minuman energi dan soft drink berkafein
- Cokelat tinggi kafein
Jika ingin tetap menikmati minuman hangat, pilihlah herbal tea bebas kafein seperti chamomile.
7. Makanan Mengandung Logam Berat (Racun Saraf)
Logam Berat Bisa Merusak Jaringan Saraf
Merkuri dan arsenik adalah dua logam berat yang dapat mengganggu sistem saraf bila dikonsumsi dalam jumlah besar secara terus menerus. Sumber logam berat ini umumnya berasal dari bahan makanan tertentu.
Makanan yang Patut Diwaspadai Untuk Nyeri Saraf
- Ikan besar seperti tuna, hiu, dan makarel (potensi kandungan merkuri tinggi)
- Beras dari sumber tidak jelas (potensi arsenik)
- Produk makanan laut dari perairan tercemar
Utamakan membeli bahan makanan dari sumber terpercaya dan organik jika memungkinkan.
Hindari yang Memicu, Fokus pada yang Menyembuhkan
Memang tidak mudah untuk langsung mengubah pola makan. Tapi bagi penderita, menjaga asupan makanan dan minuman adalah bagian penting dari proses pemulihan.
Ingat, yang harus dihindari:
- Gula tambahan
- Lemak jenuh dan trans
- Garam berlebih
- Gluten (jika sensitif)
- Alkohol
- Kafein
- Logam berat dari ikan besar atau produk tercemar
Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayuran hijau, ikan berlemak sehat, buah-buahan rendah gula, kacang-kacangan, dan air putih.